Ket. Foto : Anggota DPRD Provinsi NTT, Gabriel Beri Binna ketika berbaur dengan kaum buruh Lewoleba tampak suka cita.
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM-Anggota DPRD Provinsi NTT, dari Fraksi Partai Gerindra, Gabriel Abdi Kusuma Beri Binna setelah melakukan Reses di Daratan Flores, kini mengunjungi Lewotana Lembata. Untuk pertama kalinya selama dua jam ia mertemu dan berdialog dengan kaum buruh Pelabuhan Laut Lewoleba dalam suasana penuh kasih dan semangat kekeluargaan, Sabtu, 26/11/2022, di Kantor Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), Lewoleba, Kabupaten Lembata.
Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Gabriel Beri Binna mengunjungi kaum buruh Pelabuhan Lewoleba itu didampingi Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Lembata, Yohanes Vian K Burin dan jajaran pengurus Partai Gerindra. Sementara di Kantor TKBM telah menanti Ketua Umum TKBM Lembata, Yakobus Buran dan Manager Koperasi TKBM, Benediktus Burak Making dan sekitar 50 orang.
Sebagai tuan rumah Ketua TKBM Lewolwba, Yakobus Buran menyampaikan sapaan atas kehadiran Anggota DPRD Provinsi NTT, pak Gabriel Beri Binna karena untuk pertama kali mengunjungi kaum buruh Lewoleba. ” Ini momentum penting dan strategis untuk membangun kebersamaan dan kekompakan diantara kita. Sudah saatnya kita bersatu membangun Kabupaten Lembata lewat keterwakilan figur Calon Legislatif yang benar-benar kita yakini dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat dan khususnya kaum buruh di Lewotana ini”, ungkap Yakobus Buran serius sembari lantang menyebut figur yang tepat adalah Benediktus Burak Making yang selama ini bersama kita dan tahu suka duka hidup kita.
Ketua TKBM Lembata juga menyampaikan terima kasih kepada Angggota DPRD provinsi NTT yang telah bersilahturahmi dengan kaum buruh. Semoga keluhan hati dan aspirasi kaum buruh dapat didengar dan mencari solusi terbaik mengatasi kesulitan yang dialami selama ini.
Gabriel Beri Binna, Putra Lamaholot dari Kabupaten Alor ketika diberi kesempatan menyapa, ia menyatakan rasa suka cita karena bisa bersilahturahmi dan saling mendengarkan. “Saya datang karena tugas reses bukan kampanye. Reses itu tugas anggota dewan untuk bertemu masyarakat dan konstituen menyerap aspirasi rakyat. Setiap tahun kita lakukan resen tiga kali. Karena itu, saya senang seklai bisa bertemu saudara semua anak-anak Lamaholot Solor Watan Lema. Alor dan Lembata punya sejarah ikatan Lamaholot yang sangat kuat dalam ikatan kekeluargaan dan persatuan. Semangat ini mesti kita rajut dan pertahankan”, ujar Beri Binna.
Menjadi anggota dewan, jelas Beri Binna, harus bisa bicara untuk perjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat. Jangan menjadi anggota dewan Pot Bunga. Artinya hanya duduk manis di ruang sidang. Reses ini juga menjadi tugas anggota dewan turun langsung untuk dengah keluhan dan aspirasi rakyat dan diperjuangkan.
Gabriel Beri Binna, Anggota DPRD Provinsi NTT selama tiga periode atau 15 tahun itu mengatakan kita semua hidup dalam demokrasi dan politik. “Kita semua, juga rekan-rekan buruh punya hak suara sama dengan Presiden. Tiap warga negara sama, punya satu suara. Karena itu, dalam hajatan demokrasi Pemilu tahun 2024, satu suara itu mahal harus dimanfaatkan secara baik. Pilih figur Caleg yang dapat memperhatikan nasib kita. Saya sudah 3 periode menjadi anggota dewan. Karena itu , sudah saatnya saya menuju pusat kekuasaan menjadi calon anggota DPR RI. Mengapa, karena di pusat kekuasaan, kita ingin mengabdi dan mengurus lebih banyak orang lagi”, ujar Beri Binna.
Terkait keluahan sejumlah buruh tentang pelayanan BPJS Kesehatan, BLT dan PKH yang belum adil, Gabriel Beri Binna mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi agar dicari solusi terbaik dalam mengatasi keluhan ini. Selain itu, seharusnya Pemerintah Kabupaten Lembata juga mesti memperhatikan secara adil dan mengalokasikan anggaran untuk kepentingan BPJS Kesehatan bagi masyarakat seperti yang dilakukan di Kabupaten Timot Tengah Selatan.
Sementara Ketua DPC Partai Gerindra Lembata, YVian K Burin mengatakan , peran kaum buruh sangat penting karena turut membangun daerah ini. Pembangunan menjadi terhambat, jika barang-barang di Kapal tidak bisa diangkut oleh kaum burun. “Namun terkadang nasib kaum buruh tidak diperhatikan. Padahal kaum buruh itu sebuah komunitas yang penting dan strategis. Karena itu, kalian harus bersatu dan kompak untuk pilih figur Caleg yang bisa jadi wakil kalian. Figur itu diyakini mampu mempejuangkan dan memperhatikan nasib buruh. Pasti kalian tahu figur Caleg mana yang tepat untuk dipilih”, ungkap Vian Burin. (WN-01)