Oleh : RD Antonius Prakum Keraf
WARTA-NUSANTARA.COM–Oase Kehidupan, Rabu: 15 Maret 2023|Ul 4:1.5-9|Mzm 147:12-13.15-16.19-20|Mat 5:17-19|Menjadi bijaksana dan berakal budi | MUSA, Soko guru bangsa Israel mengajarkan dan mendidik umat Israel menjadi bangsa kuat, bijaksana dan berakal budi. Sumber kekuatan dan kebijaksanaan itu berasal dari ‘ketetapan dan peraturan Tuhan’. Musa selalu menekankan hal sangat penting yaitu ‘ingat dan lakukanlah ketetapan dan peraturan Tuhan dengan setia’.
Ingat artinya ‘sesuatu teramat penting itu tetap ada dalam hati dan pikiran bahkan kemudian menjadi bagian dari hidup kita’. Orang berperilaku secara sadar dan aktif berpedoman pada sesuatu teramat penting dalam hati dan pikirannya! Bagi bangsa Israel sesuatu teramat penting tetap ada dalam hati dan pikirannya yaitu ‘ketetapan dan peraturan Tuhan!’ Supaya kita bisa ingat, kita mesti baca dan renungkan ketetapan dan peraturan Tuhan! Sangat penting baca, renungkan, ingat dan lakukanlah dengan setia!
Banyak peserta komuni suci pertama di banyak paroki menerima hadiah dari orangtua sebuah kitab Suci! Hanya sayangnya orangtua sebagai soko guru pertama dalam keluarga tidak menjalankan perannya seperti Musa. Keluarga dan akhirnya anak cucu melihat Kitab Suci sebagai sebuah buku asing bagi mereka. Lebih lagi jika anak tidak tahu baca.
Lebih dari itu anak tidak ada punya minat baca! Sulitnya jika anak tidak memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk membaca dan mencintai Kitab Suci sumber kebijaksanaan dan akal budi! Guru-guru agama mesti menemukan lebih banyak kreasi atau pemikiran inovatif yang mendorong anak semakin mencintai Kitab Suci. Dengan demikian di dalam ransel sekolah selalu ada Kitab suci yang siap mereka baca kapan saja! ( Ul 4:1.5-9). Inovasi-inovasi baru macam apakah untuk menggerakan anak semakin mencintai Kitab Suci sumber kebijaksanaan dan akal budi? Pemazmur memberi kesaksian,
Tuhan itu baik dan benar! Ia membimbing orang rendah hati menurut hukum dan menunjukkan jalan-jalan-Nya kepada orang yang bersahaja! Rendah hati dan bersahaja tetap menjadi pintu masuk untuk ingat, baca dan renungkan kita suci, setia melaksanakan ketetapan dan peraturan Tuhan jika ingin menjadi bijaksana dan berakal budi! (bdk Mzm 25:8-9).
Pemzmur mengajak kita bersyukur, kita memiliki anugerah Kitab Suci, di dalamnya Tuhan memberikan ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada kita! Firman-Nya akan sungguh bekerja dalam hati dan pikiran kita jika kita baca, renungkan dan setia melakukannya! (Mzm 147:12-13.15-16.19-20) Apakah dunia pendidikan kita berhasil mendidik anak-anak bertumbuh menjadi pribadi rendah hati dan bersahaja?
Apakah kita juga bersyukur dan memaknai syukur itu dengan semakin mencintai Kitab Suci? Yesus menegaskan diri-Nya sebagai guru Agung! Dialah Musa baru. Ia mengajarkan dan menjadi teladan bagi kita dari apa yang Ia sendiri ajarkan agar kita lebih rendah hati dan bersahaja, menjadi lebih bijaksana dan berakal budi!
Ia memiliki banyak pemikiran Inovatif dalam ceritera dan perumpamaan agar orang semakin berakar dan bertumbuh dan berbuah dalam Dia, Firman Hidup! (Mat 5:17-19) Apakah kita belajar mendengarkan dan ingat pesan-pesan Yesus dalam kitab suci dan dalam pelbagai peristiwa kehidupan kita dalam diri banyak orang baik hati di sekitar kita? Sejauhmana saya bertumbuh menjadi pribadi bijaksana dan berakal budi karena ingat dan setia melaksnakan ketetapan dan peraturan Tuhan?
(RD Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Bernadete Soubirous Pukaone, Dekenat Adonara, Keuskupan Larantuka )*