• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak
Rabu, Desember 31, 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Home
  • National
  • Internasional
  • Polkam
  • Hukrim
  • News
  • Pendidikan
  • Olahraga
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Hukrim

DPRD Mandailing Natal Diguyur Sindiran, Rakyat Hadiahkan Korek Kuping dan Nasi Bungkus

by WartaNusantara
September 8, 2025
in Hukrim
0
DPRD Mandailing Natal Diguyur Sindiran, Rakyat Hadiahkan Korek Kuping dan Nasi Bungkus
0
SHARES
25
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

DPRD Mandailing Natal Diguyur Sindiran, Rakyat Hadiahkan Korek Kuping dan Nasi Bungkus

​PANYABUNGAN : WARTA-NUSANTARA.COM– Gedung DPRD Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menjadi saksi bisu aksi unjuk rasa yang tak biasa pada Senin (8/9/2025). Ratusan massa, yang terdiri dari ibu-ibu, mahasiswa, dan elemen masyarakat, menggelar aksi dengan pendekatan satir yang menusuk. Mereka menyindir para wakil rakyat yang dianggap tak lagi punya telinga untuk mendengar suara rakyat. Dalam aksinya, massa membagikan korek kuping dan nasi bungkus sebagai simbol sindiran pedas.


​
​Pemandangan unik terlihat saat para pengunjuk rasa membawa korek kuping dalam jumlah banyak. Benda kecil ini bukan sekadar alat, melainkan pesan simbolis yang kuat.

“Kami sengaja bawa korek kuping. Telinga mereka sudah terlalu kotor, terlalu tersumbat, makanya suara kami tidak pernah sampai,” ujar salah seorang orator di atas mobil komando.

RelatedPosts

Tobby Ndiwa, Serfolus Tegu dan Kapolres Nagekeo Harus Diproses Hukum Terkait Kebocoran Data Intelijen dan Penyebaran Berita Bohong

Polres Nagekeo Jangan Halangi Media Menulis Mafia Waduk Lambo (Catatan untuk Gerombolan Mafia Nagekeo (11)

Berlawanan Arah Kasus Prada Lucky: PH Terdakwa Minta Bebas, PH Keluarga Lucky Minta Hukuman Mati

Berlawanan Arah Kasus Prada Lucky: PH Terdakwa Minta Bebas, PH Keluarga Lucky Minta Hukuman Mati

Load More

Pernyataan itu disambut sorak sorai dan tepuk tangan massa.
​Menurut salah satu koordinator aksi, Maya (25), mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Madina (AMM), aksi ini adalah wujud frustrasi masyarakat.

“Sudah berapa kali kami datang dengan aspirasi, tapi selalu saja mental. Ini bukan lagi soal komunikasi yang putus, tapi memang telinga mereka yang tidak mau mendengar. Kami harap korek kuping ini bisa jadi pengingat, bahwa tugas utama mereka adalah mendengarkan dan melayani rakyat,” tegasnya saat diwawancarai.

​Isu tentang unjuk rasa yang dibayar dengan “nasi bungkus” adalah stigma yang kerap dilemparkan untuk merendahkan perjuangan rakyat. Namun, massa aksi kali ini membalikkan narasi tersebut. Mereka justru membagikan nasi bungkus kepada para anggota DPRD.

“Jangan kira kami demo karena dibayar nasi bungkus! Kami malah yang kasih nasi bungkus, biar mereka tahu bahwa kami berjuang dari hati nurani, bukan karena iming-iming murahan,” kata salah satu ibu-ibu paruh baya yang ikut dalam aksi.

​Nasi bungkus tersebut diserahkan langsung kepada aparat keamanan untuk diteruskan ke dalam gedung DPRD. Aksi ini menjadi pukulan telak bagi mereka yang sering mencurigai setiap gerakan rakyat sebagai motif ekonomi.

​Meskipun penuh dengan sindiran, aksi ini tidak berjalan tanpa hambatan. Sempat terjadi adu mulut antara massa dan aparat keamanan saat mobil komando dilarang masuk ke halaman kantor DPRD. Ketegangan kembali memuncak saat massa membakar ban di depan gerbang, memicu aksi saling dorong yang tak terhindarkan.

Meski begitu, fokus massa tetap pada tuntutan utama mereka, yaitu agar DPRD dan Bupati Mandailing Natal lebih berpihak kepada rakyat, khususnya para pedagang kecil.

​Aksi ini meninggalkan kesan mendalam dan pesan satir yang tajam bagi para pejabat di Madina. Rakyat tidak butuh janji manis, tapi telinga yang mau mendengar dan hati yang tulus untuk bekerja.
*** (Magrifatulloh).

WartaNusantara

WartaNusantara

Related Posts

Tobby Ndiwa, Serfolus Tegu dan Kapolres Nagekeo Harus Diproses Hukum Terkait Kebocoran Data Intelijen dan Penyebaran Berita Bohong
Hukrim

Polres Nagekeo Jangan Halangi Media Menulis Mafia Waduk Lambo (Catatan untuk Gerombolan Mafia Nagekeo (11)

Polres Nagekeo Jangan Halangi Media Menulis Mafia Waduk Lambo (Catatan untuk Gerombolan Mafia Nagekeo (11) Oleh Steph Tupeng Witin Jurnalis, Penulis...

Read more
Berlawanan Arah Kasus Prada Lucky: PH Terdakwa Minta Bebas, PH Keluarga Lucky Minta Hukuman Mati

Berlawanan Arah Kasus Prada Lucky: PH Terdakwa Minta Bebas, PH Keluarga Lucky Minta Hukuman Mati

Tobby Ndiwa, Serfolus Tegu dan Kapolres Nagekeo Harus Diproses Hukum Terkait Kebocoran Data Intelijen dan Penyebaran Berita Bohong

Ketika Antek-Antek GM Tak Henti Membungkam Suara Kebenaran (Catatan Untuk Gerombolan Mafia Nagekeo (10)

Jaksa Kena OTT KPK : Gagalnya Jaksa Agung Lakukan Reformasi Kejaksaan

Jaksa Kena OTT KPK : Gagalnya Jaksa Agung Lakukan Reformasi Kejaksaan

Sewa 50 Tahun, Dibungkus Rp4,5 Miliar: Logika Pemkab Lutim Dipertanyakan

Sewa 50 Tahun, Dibungkus Rp4,5 Miliar: Logika Pemkab Lutim Dipertanyakan

Tim Penasihat Hukum 22 Terdakwa Tolak Restitusi Rp1,65 Miliar, PH Keluarga Lucky: Hak Konstitusional Korban Tidak Bisa Dinegosiasikan

Tim Penasihat Hukum 22 Terdakwa Tolak Restitusi Rp1,65 Miliar, PH Keluarga Lucky: Hak Konstitusional Korban Tidak Bisa Dinegosiasikan

Load More
Next Post
Presiden Prabowo Ganti 5 Menteri,  Dua Kursi Lowong

Presiden Prabowo Ganti 5 Menteri,  Dua Kursi Lowong

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ads

Tag

mostbet mostbet UZ Sastra
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kontak

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Internasional
  • National

Copyright @ 2020 Warta-nusantara.com, All right reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In