LABUAN BAJO : WARTA-NUSANTARA.COM- – Upaya Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mewujudkan pariwisata yang mandiri, berkelanjutan dan berdaya saing dalam upaya peningkatan kualitas Sumber daya Manusia bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tersebar di wilayah Flores, Alor, Lembata dan Bima. BPOLBF menggelar kegiatan Floratama Academy yang bertujuan melahirkan pengusaha – pengusaha baru yang bergerak dalam berbagai bidang usaha di Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang diharapkan mampu menghadirkan produk – produk Ekraf yang potensial serta menciptakan lapangan pekerjaan baru. Demikian liputan Wartawan Warta Nusantara dari Labuan Bajo.
Pada malam penghargaan yang digelar di Labuan Bajo, Sabtu (23/10) dihadiri Asisten III Setda Manggara Barat Ismail Surdi, Ketua DPRD Martinus Mitar, Dirut BPOLBF Shana Fatina, Wakapolres Mabar Kompol Eliana Papote, S.IK. M.M, Kepala BTNK Lukita Awang serta para investor di labuan Bajo.
Pada malam penghargaan itu terpilih tiga finalis terbaik dari 12 Finalis yang sebelumnya berhasil lolos dalam tahapan kurasi dan menjalani bootcamp di Labuan Bajo selama 6 hari.
12 Finalis tersebut yakni Kubila Pubila (Kuliner), Sanggar Doka Tawa Tana (Fashion), NOA (jasa transportasi wisata), Waste Solution Hub (Waste Management), Marimpa (kuliner), Hwan Eco Ethnic (Fashion), Daurken (Kriya), NuBajo Se’i Opa Rote (Kuliner), Buka Trip (jasa perjalanan wisata), Story of Nagekeo (jasa perjalanan wisata), Floratama Hub (Aplikasi), Floratama Camp (Akomodasi).
Finalis Pertama terbaik diraih oleh Kubila Pubila asal Alor dengan produk beras hitam, finalis kedua terbaik diraih oleh Sanggar Doka Tawa Tana asal Maumere dan Finalis ketiga terbaik diraih oleh Waste Solution dengan mengusung jasa pengelolaan sampah.
Asisten III Setda Manggarai Barat Ismail Surdi dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas terpilihnya tiga finalis terbaik dari berbagai bidang usaha ekonomi kreatif pada Floratama Academi.
Ia berharap tiga pengusaha yang telah ditetapkan menjadi terbaik malam ini menjadi pengusaha ekraft yang sukses dan menjadi inspirasi bagi pengusaha-pengusaha lainnya di daerah ini.
“Atas nama Pemda Manggarai Barat menyampaikan selamat dan apresiasi kepada para finalis, khususnya ketiga finalis terbaik yang telah dipilih malam ini. Semoga kedepannya akan muncul pengusaha- pengusaha parekraft yang baik dan handal guna mendukung kepariwisataan di daerah Flores dan khususnya labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium,” harap Ismail Surdi.
Pada tempat yang sama Direktur Industri dan Kelembagaan BPOLBF, Neysa Amelia menyampaikan kegiatan Floratama Academy mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para pelaku Ekraf yang tersebar di 11 wilayah koordinatif BPOLBF
“BPOLBF telah melaksanakan program Floratama Academi yaitu program inkubasi atau menciptakan pengusaha – pengusaha baru di wilayah koordinatif kami di 11 kabupaten yakni Flores, Alor, Lembata dan Bima. Hari ini adalah puncak acaranya dimana kita memberikan penghargaan kepada tiga pemenang yang lolos seleksi dari 6.127 peserta awal dan 120 pendaftar yang lolos seleksi dan juga dari 12 finalis dari 11 kabupaten yang ada di wilayah koordinatif kami,” ujar Neysa.
Neysa menjelaskan, ajang Floratama Academy diikuti oleh calon – calon pengusaha yang bergerak pada 30 bidang usaha di pariwisata dan ekonomi kreatif seperti jasa perjalanan wisata, akomodasi, kriya, fashion, kuliner dan lainnya.
Untuk melahirkan para pengusaha yang memiliki kompetensi yang berkualitas, proses inkubasi dilakukan selama 5 bulan terhitung sejak bulan Juni tahun 2021. Pada prosesnya, para peserta telah melalui berbagai macam workshop serta mentoring dari pengusaha – pengusaha sukses untuk bisa membantu membimbing para peserta menjadi pengusaha sukses kedepannya yang berbasis 3 T (People, Planet, Profit). Selain itu masing – masing peserta juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan produk yang dimiliki dihadapan para juri.
“Yang paling penting itu adalah Floratama Academy ingin menciptakan pengusaha pengusaha yang berbasis 3T (people, planet dan profit). People itu mensejahterakan masyarakat, planet itu yang ramah lingkungan dan tentunya profit (keuntungan),” ujarnya.
Selain itu, pada malam penghargaan bagi para peserta, BPOLBF juga menghadirkan investor – investor yang diharapkan mampu berinvestasi pada produk – produk yang dihasilkan oleh para pengusaha baru.
Dalam perencanaannya, BPOLBF juga akan membantu memberikan akses pendanaan bagi para finalis melalui program Digital Investment serta Program Standarisasi Produk dan Jasa.
“Jadi kemarin kita telah melalui program ideathon, untuk menciptakan ide – ide segar dan inovatif lalu ide – ide itu 10 pemenangnya masuk Floratama Akademi plus 120 peserta yang lolos seleksi dan setelah ini kita juga akan membantu memberikan akses pendanaan melalui program Floratama Digital Investment, kita bekerjasama dengan perbankan untuk mensosialisasikan bahwa sebetulnya UMKM bisa membantu meminjam uang dari Bank dengan KUR misalnya dan investor pun ada beberapa yang kami undang hari ini tertarik untuk bisa langsung memberikan investasi kepada potensi usaha yang mereka sukai atau support” jelas Neysa.
Digelarnya Floratama Academy merupakan bagian kecil dari program BPOLBF ke depannya dalam mewujudkan ekosistem Floratama Creative Hub yang lebih besar.
Untuk itu, Neysa berharap para finalis yang telah dinobatkan sebagai pengusaha – pengusaha baru mampu memanfaatkan peluang yang dimiliki dengan menjalin jejaring komunikasi yang baik antar sesama pengusaha dan para investor
“Harapan kami yang telah lolos seleksi saling berkolaborasi dan saling membantu karena kita mendorong yang namanya healthy competetion atau kompetensi sehat antara pengusaha ini, dan juga mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang baru di Floratama, sehingga perkembangan pariwisata ekonomi kreatif itu masyarakatnya tidak hanya jadi penonton saja tapi juga terlibat dalam perkembangan industrinya,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Usaha Bersama Pubila, Yumince Pinat mengaku kegiatan Floratama Academy mampu memberikan pengalaman serta ilmu yang luar biasa dalam mengembangkan potensi produk dalam dunia bisnis.
“Setelah di Floratama academi ini, kita tidak hanya berpikir segi bisnis saja, sering kita pikir jika ingin berbisnis harus modal duluan, tapi sebenernya yang paling penting itu kita punya tekad, semangat mau belajar, yang buat saya termotivasi itu jika kapasitas kita berkembang maka bisnis kita akan ikut berkembang. Selama kurasi saya banyak belajar ilmu yang luar biasa. Mulai dari penulisan semua aktifitas terkait produk, menghitung tahapan kegiatan, biaya, sehingga aktifitas tersebut ditampilkan secara profesional,” ucap Yumince
Dijelaskannya, pulang ke Alor nanti pastinya yang pertama ia buat adalah bercerita ke mama-mama yang selama ini pekerjaan mereka tidak pernah mendapatkan apresiasi. Bahwa pekerjaan di kebun dan di bawah terik panas matahari, ternyata sangat menarik perhatian investor, panelis dan perbankan.
“Mereka sangat antusias sekali jika sudah ditampilkan dalam sebuh produk. Saya akan perkuat komunitas. Saya mau ini jadi milik mereka agar mereka berkembang. Perempuan dan anak harus berdaya agar petani organik bisa sejahtera,” kelasnya.
(WN-Syarif ab)
