Oleh : Rm. Antonius Prakum Keraf


WARTA-NUSANTARA.COM–Oase Kehidupan, Minggu Biasa XXVII:6 Oktober 2024|Kej 2:18-24|Mzm 128:1-2.3.4-5.6;R:lih.5|Ibr 2:9-11|Mrk 10: 2-12|Orang lain bagian dari diriku| ORANG lain bukan orang asing melainkan ‘diriku yang lain’. Kisah penciptaan manusia memberi petunjuk, orang lain itu adalah bagian dari diri kita, saudara kita.

Pertama, Kita berasal dari Bapa yang satu dan sama yang menciptakan kita serupa dengan diri-Nya. Karena itu orang lain adalah saudaraku, saudara kita dari bapa yang satu dan sama yang menciptakan kita!


Kedua, Allah membangun Hawa dari rusuk adam, kemudian Allah membawa Hawa kepada Adam. supaya Adam ‘menjaga yang lain itu sebagai bagian dari dirinya.’ Orang lain bukan orang asing melainkan bagian dari diri kita seutuhnya.


Panggilan kita yaitu menjaga, melindungi orang lain seperti kita menjaga dan melindungi diri kita sendiri dari segala kejahatan. Satu kejahatan saat ini sangat menyita perhatian banyak orang yaitu ‘Tindak Pidana Perdangan orang’ atau TPPO.
Orang – orang paling rawan dengan TPPO, yaitu ‘Perempuan dan anak-anak’. Unsur-unsur yang berkaitan dengan TPPO yaitu ‘terjerat utang dan terkendali oleh kekuatan dari orang lain, penculikan, penyekapan, janji akan mendapat pekerjaan dengan gaji tinggi’.

Satu bentuk penculikan misalnya melalui ojek yang tidak jelas identitasnya. Di mana-mana naik ojek harus kenal baik orangnya. Terkait dengan penculikan, anak-anak kecil ke sekolah harus antar jemput! Perdagangan orang terkait erat dengan penjualan organ tubuh seperti ginjal, jantung dengan harga sangat menggiurkan.
Di salah satu Kabupaten, anggota Dewan terlibat tindak Pidana Perdagangan orang. Kita saling menjaga karena orang lain bukan orang asing melainkan bagian dari diri kita, saudara kita yang sesungguhnya dari Bapa yang satu dan sama, Pencipta kita! (Kej 2:18-24) Pemazmur menyebut orang lain itu istri dan anak-anaknya. Ia menjaga dan melindungi mereka hingga kebaikan itu menjadi berkat sampai ke anak-cucu (Mzm 128:1-2.3.4-5.6;R:lih.5).

Rasul Paulus, menunjukkan, kita semua berasal dari bapa yang satu dan sama. Ia menyebut kita ‘saudara-saudari-Nya’ karena kita mendengarkan dan melaksanakan firman-Nya yang menguduskan dan menyelamatkan kita! (Ibr 2:9-11) Yesus mengajak kita menjaga dan melindungi Perempuan dan anak-anak dari kekerasan atau kejahatan! Ia membela keluhuran martabat perkawinan dan keluarga dari perceraian, juga menjaga dan memberkati anak-anak!
Dalam usaha mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang, kita perlu menghidupi pikiran positip, yaitu ‘orang lain bukan orang asing melainkan diriku yang lain, saudara dan saudariku’. Tuhan memberkati! (Mrk 10: 2-12) Sejauhmana saya memandang orang lain sebagai bagian dari diriku, saudara dan saudariku yang sesungguhnya? ***
(*/Rm. Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Maria Hati Tak Bernoda Baniona)