Oleh RD Antonius Prakum Keraf
WARTA-NUSANTARA.COM-Oase Kehidupan, Minggu Biasa III/Th.A: 22 Januari 2023|Yes 8:23b-9:3|Mzm 27:1.4.13-14;Ul:1a|1Kor 1:10-13.17|Mat 4:12-17|Menumbuhkan hidup berkualitas|KUALITAS artinya ‘tingkat baik buruknya sesuatu, mutu tidaknya sesuatu dalam hidup kita! Kualitas relasi, kualitas pendidikan , kualitas kerja dan pelayanan! YESAYA mewartakan kualitas Allah di tengah kegelapan hidup manusia!
Allah tampil dengan kualitas terukur menjadi terang di tengah ke gelapan, ada peta jalan, ada tujuan yang benar-benar tercapai. Ada peta jalan yaitu ke laut daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain! Tujuan-Nya jelas dan tercapai , yaitu terang yang besar, menimbulkan banyak sorak-sorai dan sukacita yang besar!’. Hidup berkualitas hanya ada dalam Allah!
Jika kita ada bersama Dia, dekat dengan Dia, Dia sendiri akan merancang hidup berkualitas dalam keluarga, dalam masyarakat kita, dalam komunitas Basis gerejani kita juga dalam hidup kita pribadi! Banyak orang beriman sukses meraih hidup berkualitas! Mereka tahu, pada akhirnya Allah sendiri adalah desainer, perancang utama hidup mereka yang berkualitas! (Yes 8:23b-9:3) Apakah Allah adalah perancang, perencana utama dalam hidup kita yang berkualitas?
Kesaksian hidup pemazmur semakin meneguhkan iman kita betapa Allah sendiri benar-benar adalah ‘sumber hidup berkualitas’. ‘Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut’. Keyakinan ini semestinya mendorong kita semakin dekat dengan sumber hidup berkualitas yaitu Allah sendiri! (Mzm 27:1.4.13-14;Ul:1a) Dalam pengalaman macam apakah Allah adalah terang dan keselamatanku, benteng hidupku?
Rasul Paulus menggarisbawahi pentingnya hidup berkuaklitas yaitu hendaknya kamu seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara kamu. Hendaklah kamu erat bersatu dan sehati sepikir’ Hidup berkualitas itu terukur: seia-sekata, sehati dan sepikir’. (1Kor 1:10-13.17) Apakah kualitas hidup kita terukur dan tercapai dengan tujuan jelas yaitu membawa sukacita? Yesus mengajarkan kita dengan tugas perutusan yang jelas dengan peta jalan yang jelas dan terukur yaitu ‘menyingkir ke Galilea.
Ia meninggalkan nasaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, daerah zebulon dan naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain. Kapernaum kemudian bernama ‘Kota Yesus’. Yesus selalu bergerak ke tempat baru lagi untuk membawa terang dan mewartakan pertobatan, yaitu membangun hidup berkualitas! Hidup berkualitas siap menempu jalan baru membawa terang dan mewartakan tobat! (Mat 4:12-17) Apakah kita siap bertobat, menempu jalan baru membawa terang kepada sesama? Sejauhmana saya menumbuhkan hidup yang berkualitas? ***
(RD Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Bernadete Soubirous Pukaone, Dekenat Adonara, Keuskupan Larantuka)*