JAKARTA : WARTA-NUSANTARA.COM-Gabriel Goa, Putra Flores, Provinsi NTT yang sangat peduli dengan masalah Perdagangan Orang menyatakan apresiasi kepada Pemerintah yang telah membuka kembali Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Negara-negara Timur Tengah dan Kerajaan Saudi Arabia melalui Sistem Penempatan Satu Kanal merupakan peluang sekaligus ujian bagi Calon Pekerja Migran Indonesia, Perusahaan Pengerah Pekerja Migran Indonesia (P3MI), Balai Latihan Kerja Luar Negeri/Lembaga Pelatihan Kerja(BLKLN/LPK) dan Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) untuk mematuhi UU Nomor 18 Tahun.2017 tentang Pelindungan Pekerja Indonesia dan aturan turunannya.

Menurut Gabriel Goa, pengalaman buruk yang lalu jangan diulangi lagi seperti penempatan tanpa dibekali kompetensi dan kapasitas di BLK LN/LPK hanya bermodalkan secarik kertas sertifikat harus diawasi ketat dan kalau perlu ditindak tegas serta diproses hukum BLK LN/LPK nakal yang kongkalikong dengan P3MI bahkan melibatkan Oknum Pejabat di Kementerian dan Lembaga.
Ketua Kompak Indonesia itu berpendapat, terobosan yang diinisiasi oleh DPP AP2TKI (Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengelola Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia) ,yang dipimpin Hj Lolynda Usman,SE,SH patut diapresiasi karena, Pertama, AP2TKI telah melakukan pelatihan Gelombang Pertama mempersiapkan Instruktur BLK LN/LPK sebanyak 500 Instruktur untuk melatih di BLK LN/LPK.
Kedua, melakukan kerjasama dengan P3MI yang tergabung dalam organisasi APJATI sosialisasi persiapan Pelaksanaan Pelatihan Kawasan Timur Tengah dan Kerajaan Saudi Arabia pada BLK LN/LPK yang tergabung dalam AP2TKI mengacu pada Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) sehingga bisa dikontrol dan mencegah praktek kongkalikong jual beli sertifikat tanpa pelatihan Kompetensi dan Kapasitas.sesuai amanat UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan aturan turunannya berkaitan dengan Pelatihan Kompetensi dan Kapasitas.
Ketiga, adanya Program AP2TKI untuk mendorong terbentuknya DPD AP2TKI di wilayah Indonesia Timur khususnya kantong-kantong Migrasi Ilegal rentan Human Trafficking agar segera dibangun BLK LN/LPK untuk mempersiapkan kompetensi dan kapasitas Calon Pekerja Migran Indonesia ke Luar Negeri. Harapan Ketua DPP AP2TKI,Hj Lolynda Usman,SE,SH 2023 ke depan Indonesia akan melebihi Philipina jika Pemerintah dan P3MI mendukung total dan bekerjasama mempersiapkan Calon Pekerja Migran Indonesia melalui BLK LN/LPK anggota AP2TKI karena terjamin kualitasnya bukan abal-abal hanya bermodalkan jual beli sertifikat Kompetensi dan Kapasitas tanpa ketrampilan apa-apa yang berdampak pada Pekerja Migran Indonesia sendiri yang akan bermasalah dengan pengguna jasa kerja Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri.”
Jika terjadi.kasus seperti.yang saya gambarkan di atas maka tindak tegas dan proses hukum,”tegas putri Gorontalo yang juga Ketua Bidang Pelatihan APJATI. Salah seorang Instruktur asal NTT,Gabriel Goa sangat mendukung gebrakan DPP AP2TKI dibawah kepemimpinan Hj Lolynda Usman,SE,SH dan Faisal Sondeng,SPd untuk mempersiapkan SDM Handal Pekerja Migran Indonesia yang diperebutkan di bursa pasar kerja internasional kompetitor dengan Pekerja Migran asal Philipina dan India.
Lebih lanjut, Gabriel Goa, Aktivis Anti Human Trafficking mengharapkan ke depan (futuro) NTT juga jadi pilot program DPP AP2TKI.segera mempersiapkan SDM Pekerja Migran asal NTT go internasional yang memiliki kompetensi dan kapasitas dilatih di BLK LN/LPK yang profesional bukan abal-abal dan diproses prosedural melalui LTSA(Layanan Terpadu Satu Atap)mencegah jaringan mafiosi Human Trafficking.”$toP Human Trafficking dan mulailah Migrasi Aman!”
((WN-01)








