Wabup Nasir Dengar Keluh Kesah Warga Baobolak, Janji Perbaiki Sekolah dan Dongkrak Ekonomi Lokal!





LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM–Wakil Bupati Lembata, H. Muhamad Nasir, Senin (17/3), menyapa langsung warga Desa Baobolak, Kecamatan Nagawutun. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata komitmen Pemerintah Daerah untuk mendengar dan menyelesaikan permasalahan masyarakat, khususnya di bidang ekonomi dan infrastruktur.



Pertemuan di Aula Kantor Desa Baobolak, Wabup Nasir berdialog langsung dengan warga. Keluh kesah warga pun mengalir, terutama terkait ekonomi, khususnya usaha rumput laut, peternakan, dan pertanian, serta kondisi memprihatinkan gedung sekolah yang atapnya bocor.


Harga komoditi yang tidak menguntungkan menjadi sorotan utama. Warga mengeluhkan harga jual ditentukan oleh pembeli, bukan oleh mereka yang susah payah memproduksinya. Selain itu, petugas penyuluh pertanian yang dinilai kurang optimal juga menjadi sorotan warga. Menurut mereka, para petani kesulitan mendapatkan informasi dan bantuan ketika dibutuhkan.



Menanggapi keluhan warga, Wabup Nasir memberikan solusi konkret. Pemerintah Daerah akan berupaya membantu nelayan dan petani mendapatkan harga yang lebih baik, meningkatkan akses informasi dan bantuan dari petugas penyuluh, serta mendorong transformasi digital untuk meningkatkan daya saing ekonomi. Para petani, nelayan, dan peternak akan didorong untuk berdaulat dalam pemasaran dan penetapan harga.


“Kita akan dorong digitalisasi, agar para petani, nelayan, dan peternak bisa mengetahui harga pasaran, misalnya di Surabaya, sehingga mereka bisa mendapatkan harga yang layak,” ujar Wabup Nasir.

Namun demikian, khusus nelayan rumput laut Wabup mengingatkan agar kualitas produksinya harus dijaga, terutama menghindari pencemaran air dari berbagai limbah baik minyak maupun limbah kimia dan sampah plastik lainnya yang berasal dari darat, karena itu berdampak pada kualitas hasil panen.
“Di teluk Lewoleba sekarang sudah tidak ada lagi pengusaha rumput laut yang membudidayakan rumput laut. Salah satu faktor utama kegagalan di sana adalah pencemaran air laut yang begitu tinggi.
Menurut Wabup Nasir, air telah terkontaminasi dengan berbagai limbah baik pembuangan sisa minyak dari kapal/motor maupun limbah kimia dari rumah tangga yang terbuang ke laut. Ini yang mengakibatkan kegagalan usaha di teluk Lewoleba,” ungkap Wabup Lembata kepada masyarakat Baobolak.


Selain persoalan rumput laut, ada kabar baik juga dibawah Wabup bagi para petani khususnya petani jagung hibrida. Wabup memastikan pemerintah telah membangun kerjasama dengan Perum Bulog untuk membeli hasil panen petani dengan harga yang pantas. Peluang baik ini diharapkan dapat membantu kesulitan masyarakat pasca panen.
Selain itu, Wabup Nasir juga menyoroti pentingnya pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang lebih profesional, dan menekankan perekrutan tenaga kerja BUMDes harus berdasarkan kemampuan/skill, bukan faktor keluarga.
Sementara perbaikan gedung sekolah yang bocor, Wabup menegaskan akan menjadi prioritas utama. Wabup Nasir juga berjanji akan mengupayakan bantuan alat berat untuk membantu warga membuka lahan pertanian baru.
Kunjungan Wabup Nasir ke Baobolak menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah untuk membangun Lembata dari desa. Melalui dialog dan kerja sama yang erat, diharapkan kesejahteraan masyarakat Desa Baobolak akan meningkat pesat. *** (Bily Baon/Bagian Prokompim Kabupaten Lembata)