Persebata Lembata Makin Gemilang ke Posisi Ketiga Klasemen Butuh Dukungan Dana
LEMBATA : WARTA-NUSANTARA.COM– Persatuan Sepak Bola Lembata (Persebata), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini tampil makin gemilang di kancah Liga Nusantara. Setelah menaklukan tim Persikabpas Pasuruan, Jawa Timur 3-1, Persebata kini bertengger di posisi ketiga klasemen Group D. Meski demikian, masalah kesulitan keuangan untuk biaya operasional dan gaji pemain dan pelatih tak terhindarkan. Karena itu, butuh dukungan semua pihak, donatur dan sponsor untuk mengatasi kemelut ini.






Kondisi kesulitan dana Tim Persebata Pembata Lembata dalam gelaran liga 3 merupakan fakta. Sekalipun demikian, Persebata Lembata mampu menunjukkan kelasnya dengan mengalahkan Persikabpas Pasuruan 3-1 dan naik ke urutan tiga klasemen sementara Group D.




Dengan menyusahkan tujuh laga sisa kualifikasi Group Persebata membutuhkan uang operasional tidak sedikit. Belum lagi butuh dana untuk gaji pemain dan pelatih.
Menurut Direktur PT Persebata Lembata, Berto Take, untuk bermain di kompetisi Liga 3 bukan hal yang mudah, terlebih dari sisi pendanaan.



Minimnya sponsor yang tertarik lantaran pamor Liga 3 yang kalah dari Liga 1 dan Liga 2 membuat manajemen klub kerap kali kesulitan mencari sponsor untuk mendanai operasional tim. Begitu pula yang dirasakan manajemen PT Persebata Lembata selaku Owner Tim Persebata Lembata yang berlaga di liga 3.
Direktur PT Persebata Lembata, Berto Take mengungkapkan, jika Liga 3 memang tidak banyak dilirik atau menjadi perhatian sponsor. Tidak banyak sponsor yang ingin mendanai klub yang berlaga di kompetisi tersebut.


“Kalaupun ada sponsor, biasanya hanya memberi seadanya. Istilahnya yang penting nempel logo di jersey,” ujar Berto.
Menurutnya, sponsor baru mau melirik atau mendanai jika tim menjuarai kompetisi atau minimal bisa masuk ke semi final.

“Makanya target kita bagaimana caranya Persebata Lembata bisa jadi juara atau mencapai semi final, supaya sponsor masuk tanpa perlu kita ke sana kemarin cari. Karena jangankan untuk klub liga 3 sekelas tim yang berlaga di liga 2 saja kadang susah cari sponsor. Itulah tantangan di Liga 3,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, Persebata Lembata mendapatkan pendanaan dari sponsor utama yakni PT Bank Pembangunan Daerah NTT, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Kabupaten Lembata dan NBBN FC.




Diluar gaji pemain biaya operasional mencapai 200 Juta perbulan
Dia menyebut jika setiap bulannya biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 150 juta hingga Rp 200 juta, diluar gaji pemain. Angkanya memang besar karena kita ingin fasilitas terbaik untuk pemain agar siap dan meraih hasil terbaik saat pertandingan,” kata dia.
Berto menambahkan, saat ini PT Persebata Lembata sedang berkomunikasi dengan Pemkab Lembata agar dapat mendukung Klub Persebata Lembata yang sedang berkompetisi di Liga 3, dan mendapat respon positif dari Bupati Lembata;

Didampingi oleh Kepala Dinas Porabud Kabupaten Lembata, Apolonaris Mayan dan Kepala Badan Keuangan daerah Kabupaten Lembata, Lukman Suksin, Bupati Lembata, Kanis Tuaq dengan tegas menyatakan siap mendukung Tim Persebata Lembata yang berlaga di liga 3, kendati secara regulasi tidak bisa dibiayai dari APBD.

Bupati Lembata menyatakan sepak Bola adalah bagian dari kebutuhan Masyarakat. Maka sebagai pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan tersebut dengan mengambil Langkah taktis dan strategis dengan tetap memperhatikan regulasi yang ada.
Lebih lanjut Bupati Lembata menyatakan bahwa yang menjadi sponsor Persebata Lembata dalam gelaran liga 3 adalah Maysrakat Lembata untuk itu mohon dukungan semua Masyarakat Lembata Dimana saja berada agar dapat memberikan kontribusi dengan cara masing-masing.
Ketika ditanya terkait penggalangan dana yang dilakukan oleh Forum Peduli Persebata, bupati menjelaskan bahwa sebelumnya Forum Peduli Persebata Lembata sudah berdiskusi dengan Pemerintah Daerah, dan sebagai kepala daerah mengapresiasi Langkah yang dilakukan Forum, dengan harapan penggalangan dana tersebut tepat sasaran dan dapat membantu Tim persebata Lembata.
Dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Porabud, Apol Mayan menyatakan bahwa sebagai OPD (Organisasi Perangat Daerah) teknis menterjemahkan hal yang disampaikan bupati, dan siap bersama PT Persebata Lembata bersinergi untuk mendukung tim Persebata Lembata.

Persoalan Gaji Pemain
Ketika ditanya terkait Gaji pemain Berto Take mengatakan total pemain yang terdaftar dalam Aplikasi SIAP sejumlah 30 orang dengan memberlakukan sistem kontrak layaknya klub profesional.
“Kita ingin Persebata Lembata lebih baik, kita benahi secara bertahap. Dimulai dari managerial tim, dimana pemain kita kontrak secara profesional,” kata dia.
Menurut dia, kontrak pemain dibagi dalam beberapa kategori, mulai dari spesial hingga grade 1. Kategori pemain itu dinilai berdasarkan line up.
“Grade paling tinggi yakni spesial dengan nilai Rp 7 juta per bulan.
Berto Take dalam pernyataan penutup kepada media, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata, Pemerintah Provinsi NTT, Askab PSSI Lembata, Lomblen Mania, Forum Peduli Persebata, Saudara Feri Nababan selaku Sponsor NBBN FC, Paguyuban Lembata di Surabaya, Komunitas Musisi Lembata, Donatur, Sponsor lainnya serta seluruh Masyarakat Lembata yang memberikan dukungan baik moril maupun materil untuk Tim Persebata Lembata. *** (*/WN-01)







