Oleh : RD Antonius Prakum Keraf


ADONARA : WARTA-NUSANTARA.COM–Oase Kehidupan, Minggu Biasa XXXIII:17 November 2024|Dan 12:1-3|Mzm 16:5.8.9-10.11;R:1|Ibr 10:11-14.18|Mrk 13:24-32| Menghidupi Harapan di Tengah kesesakan|HIDUP kita merupakan sebuah perjalanan menghidupi harapan di tengah kesesakan! Nabi Daniel mengingatkan kita, ‘akan ada suatu waktu kesesakan seperti yang belum pernah terjadi dalam hidup kita’. Perjalanan menghidupi harapan, sangat membutuhkan pemimpin, sangat membutuhkan pendamping.

Daniel menyebut nama pendamping itu ‘Mikhael’, Malekat yang menaklukan Roh Jahat di bawah kakinya. Malekat itu adalah Tuhan sendiri! Siapa berjuang menghidupi harapan bersama Tuhan, dialah orang bijaksana, orang pilihan, akan bercahaya seperti bintang untuk selama-lamanya! (Dan 12:1-3). Apakah kita bekerjasama dengan Tuhan dalam perjalanan menghidupi harapan? Terbukti, pemazmur tampil sebagai orang bijaksana!

Ia bekerjasama dengan Tuhan dalam perjalanan menghidupi harapan. Ia menemui Tuhan berdiri di sebelah kanannya, hingga ia tidak goyah! Ia mensharingkan pengalaman imannya. Di hadapan Tuhan ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Nya ada nikmat yang abadi! (Mzm 16:5.8.9-10.11;R:1).
Apakah kita menemukan sukacita di hadapan Tuhan hingga kita bertahan dalam perjalanan sulit menghidupi harapan di tengah banyak kesesakan! Rasul Paulus,meneguhkan harapan kita pada Yesus, Imam Agung kita! Hanya dengan satu kurban karena dosa, Ia telah melenyapkan musuh-musuh-Nya di bawah tumpuan kakinya!
Ia lebih dari Mikhael, malekat agung! Dialah pemimpin kita dalam perjalanan menghidupi harapan di tengah kesesakan! (Ibr 10:11-14.18) Apakah Yesus menjadi sumber kekuatan kita dalam perjalanan menghidupi harapan di tengah kesesakan?
Yesus melukiskan hidup tanpa harapan dalam rupa-rupa siksaan berat, matahari menjadi gelap, bulan tidak bercahaya, bintang berjatuhan, kuasa-kuasa lagit goncang! Di balik hidup tanpa harapan itu, Yesus tampil sebagai anak manusia mengumpulkan orang pilihan-Nya, yaitu mereka yang tidak tergoncang imannya, tetapi percaya kepada-Nya di tengah banyak kesesakan!! (Mrk 13:24-32)
Dalam kesesakan macam apakah kita kehilangan harapan, ketika kita tidak percaya kepada Yesus, satu-satunya harapan kita? Ada sebuah perjalanan menghidupi harapan menjadi pengalaman iman sangat menantang tetapi berkesan bagi saya dan teman-teman di Sabtu, 16 November 2024.
Perjalanan menemui para korban erupsi gunung Lewo Tobi di posko pengungsian! Pertama, sangat menantang. Ada godaan cari gampang mau menitipkan saja donasi ke posko terdekat di Katedral. Ada tantangan cuaca, hujan lebat dalam perjalanan di laut. Rasa ngantuk dalam perjalanan. Menemui ancaman bahaya di jalan ada kendraan tidak tidak disiplin dan sangat membahayakan. Jalur lalulintas paling sibuk menuju posko-posko pengungsian.
Dalam hati saya ada suara berbisik halus, ‘Kalau kamu cari gampang, kamu tidak akan menjumpai Aku’. Suara itu mengajak saya, sejenak berdiam diri dalam kapal di dermaga Larantuka saat ABK sedang turunkan barang donasi umat ke dalam dumtruck menuju posko pengungsian!
Saya mau menemui Dia, sejenak dalam doa! Ini doa saya, ‘Tuhan, Engkau telah menghidupi harapan melalui jalan pengorbanan diri. Saya mohon, bebaskanlah kami hari ini dari rasa takut dalam perjalanan menghidupi harapan di hati para korban erupsi gunung Lewo Tobi’. Saya segera meninggalkan kapal.
Dengan berani meluncur menuju posko pengungsian tanpa takut lagi! Kedua, sangat berkesan. Kami menemukan sukacita dalam perjumpaan dengan para korban di posko pengungsian! Rasa takut, rasa ngantuk juga rasa lapar hilang seketika! Terjawab sudah bisikan halus di hati saya saat berada dalam kapal menuju Larantuka, ‘Jika kamu cari gampang, kamu tidak akan menemui Saya!’
Kami telah menemukan Tuhan dalam diri para korban erupsi gunung Lewotobi, kami telah menemukan Tuhan dalam diri banyak pekerja sosial yang hadir menghidupi harapan di tengah kesesakan!
Kita dapat merefleksikan perjalanan hidup kita masing menghidupi harapan di tengah banyak kesesakan! Tetap ingat pesan Yesus, ‘Jika kamu suka cari gampang, kamu tidak akan menjumpai Aku di balik setia kesesakan atau tantangan’. Tuhan beri berkatnya untuk kita semua! ***
Romo Antonius Prakum Keraf, Pastor Paroki Santa Maria Hati Tak Bernoda Baniona, Dekenat Adonara